Sabtu, 03 Desember 2011

Pengantar Anatomi Ternak


Anatomi memiliki pembendaharaan kata internasional. Istilah anatomis mempunyai arti yang tepat dan digunakan dalam kedokteran dan biologi. Selain istilah anatomis, biasanya digunakan pula istilah sehari-hari atau istilah lainnya seperti tulang belikat (scapula) dan circulus Willis (Circulus arteriosus cerebri).

Vertebra terdiri dari 7 tulang cervicalis (tulang leher), 12 tulang thoracalis (tulang punggung), 5 tulang lumbalis (tulang pinggang), 5 tulang sacralis (tulang kemudi)  dan tulang coccygeae (tulang ekor). Tulang cervicalis, thoracalis dan lumbalis  membentuk columna vertebralis, sedangkan tulang sacralis dan coccygeae satu sama lain menyatu (Putz dan Pabs, 2002).


Fungsi Tulang & Rangka
Hewan dan manusia mempunyai kemampuan bergerak dan berpindah tempat karena adanya kerja sama antara tulang / rangka dan otot. Otot menempel dan menghubungkan tulang dengan kulit. Otot mempunyai kemampuan untuk berkontraksi sehingga dapat menggerakkan tulang dan kulit. Oleh karenanya, otot disebut alat gerak aktif, sedangkan tulang disebut alat gerak pasif.

Tulang-tulang yang tersusun sedemikian rupa dengan sistem tertentu disebut rangka dan memiliki fungsi yang vital bagi mahluk hidup. Rangka pada hewan Vertebrata berupa endoskeleton (rangka dalam). Tulang-tulang yang menyusun rangka mempunyai struktur yang bermacam-macam sesuai dengan fungsinya.

Rangka & Tulang mempunyai fungsi sebagai berikut.
a. Berfungsi sebagai Penopang dan penunjang tegaknya tubuh.
b. Berfungsi Memberi bentuk tubuh.
c. Melindungi alat-alat atau bagian tubuh yang lunak.
d. Alat gerak pasif.
e. Tempat melekatnya otot-otot rangka
f. Tempat pembentukan sel darah
g. Tempat penyimpanan cadangan mineral berupa Kalsium , Fosfat dan Lemak

Posisi  anatomi
Semua deskripsi anatomis disesuaikan dengan standar posisi anatomi. hal ini dibuat agar tidak terjadi kesalahpahaman arti dari masing-masing pendapat.
Syarat posisi anatomi:
  • Berdiri dengan tegak, dengan kepala, kedua mata, dan jari kaki menghadap ke depan.
  • Kedua tangan di sisi tubuh dengan telapak tangan terbuka ke depan.
  • Kedua kaki merapat dan mengarah ke depan.

Ketika kita masih bayi kita memiliki tangan yang mungil, kaki yang mungil dan semuanya serbamungil. Perlahan, ketika kita tumbuh dewasa semuanya membesar termasuk tulang kita.Ketika kita masih bayi kita memiliki sekitar 300 tulang. Namun ketika kita beranjak dewasa beberapa dari tulang-tulang ini ada yang melebur hingga akhirnya menjadi 206 tulang. Dari 206 tulang ini terdapat beberapa jenis tulang. Jenis-jenis tulang ini ada yang dibedakan berdasarkanmatriksnya dan ada yang berdasarkan jaringan dan sifat fisik (keras tidaknya) tulang. Untuk mengetahui lebih lanjut pelajari jenis-jenis tulang di bawah ini.

1. Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan tersusun atas zatinterseluler yang berbentuk jelly yaitu condroithin sulfat yang didalamnya terdapat serabutkolagen dan elastin. Maka dari itu tulang rawan bersifat lentur dan lebih kuat dibandingkandengan jaringan ikat biasa.Pada zat interseluler tersebut juga terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna yang berisi seltulang rawan yaitu chondrosit. Tulang rawan terdiri dari tiga tipe yaitu:

v Tulang rawan hialin;
tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat-serat kolagen dan chondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita temukan pada laring, trakea,  bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung dan rangka janin.

v Tulang rawan elastis;
tulang yang mengandung serabut-serabut elastis. Tulang rawanelastis dapat kita temukan pada daun telinga, tuba eustachii (pada telinga) dan laring.

Gambar struktur tulang rawan elastic



v Tulang rawan fibrosa;
tulang yang mengandung banyak sekali bundel-bundel serat kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulang ini dapat kita temukan padadiscus diantara tulang vertebrae dan pada simfisis pubis diantara 2 tulang pubis.

Gambar struktur tulang rawan elastic

Pada ternak dewasa tulang rawan jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan anak-anak. Pada ternak dewasa tulang rawan hanya ditemukan beberapa tempat, yaitu cuping hidung, cuping telinga, antar tulang rusuk (costal cartilage) dan tulang dada, sendi-sendi tulang, antar ruas tulang belakang dan pada cakra epifisis. Salah satu contoh tulang rawan pada tulang rusuk 

b. Tulang Keras (Osteon)
 Tulang keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi menyusun berbagai system rangka. Tulang tersusun atas:
1.      Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang
2.     Osteosit: sel-sel tulang dewasa
3.     Osteoklas : sel-sel penghancur tulang

Foto struktur bagian dalam tulang
 

2. Berdasarkan matriksnya tulang dibedakan menjadi 2, yaitu:



1)            Tulang Kompak 
Tulang kompak terdiri dari sistem-sistem Havers. Setiap sistem Havers terdiri dari saluran Havers (Canalis= saluran)  yaitu  suatu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang, di dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf. Disekeliling sistem havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan berlapis-lapis. Lamela adalah suatu zat interseluler yang berkapur. Pada lamela terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna. Di dalam lacuna terdapat osteosit. Dari lacuna keluar menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang disebut canali culi yang berhubungan dengan lacuna lain atau canalis Havers. Canali culi penting dalam nutrisi osteosit. Di antara sistem Havers terdapat lamela interstitial yang lamella-lamelanya tidak berkaitan dengan sistem Havers. Pembuluh darah dari periostem menembus tulang kompak melalui saluran volkman dan berhubungan dengan pembuluh darah saluran Havers. Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus. Dan tulang spons tidak mengandung sistem Havers

2)    Tulang spons
Tulang spons matriksnya berongga. Rongga-rongga pada tulang spons diisi oleh jaringan sumsum tulang. Apabila berwarna merah berarti mengandung sel-sel darah merah, misalnya pada epifisis tulang pipa. Apabila berwarna kuning berarti mengandung sel-sel lemak, misalnya pada diafisis tulang pipa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar