Minggu, 20 November 2011

Insiden Saus Tomat

oleh : zHibuokscha

Dunia tak selebar daun kelor itu yang dirasakan oleh Kyle. Lain halnya dengan Rima yang menganggap bahwa dunia ini hanya selebar daun kelor. Simpang siur itu membuat mereka menjadi tidak akur.

Sebenarnya bukan hanya perbedaan persepsi antara dunia yang selebar daun kelor atau tidak. tetapi banyak perbedaan diantara mereka akhir-akhir ini yang membuat mereka selalu cekcok. Hal sepele menjadi besar dan yang besar didiamkan begitu saja tanpa ada penyelesaian dan yang membingungkan lagi, selain mereka tidak akur satu sama lain tapi diam-diam mereka saling mengagumi, seakan ada benih cinta dalam diri mereka berdua. Benar-benar idiot mereka.


Suatu hari ibu Kyle mengadakan pesta kebun di halaman belakang rumahnya. pesta yang sengaja direncanakan oleh ibu Kyle.. ibu Rima sangat antusian datang ke acara tersebut sebab ibunya Rima dan ibunya Kyle sama-sama ingin menjodohkan mereka berdua. Berhubung Kyle dan Rima tidak pernah akur, akhirnya ibu-ibu mereka yang turun tangan untuk mendamaikan mereka dengan cara menyusun berbagai rencana.Ibu-ibu mereka tidak pernah kehabisan akal, kadang buat pesta kecil-kecilan, liburan di pantai atau puncak atau bahkan mengurung mereka berdua dalam satu kamar sering mereka lakukan buat Kyle dan Rima tetapi tetap saja mereka tidak akur.

Alhasil... mereka punya alasan tersendiri untuk saling membenci. Padahal membenci seseorang pastinya akan menjadi kebalikannya. Hal ini yang menjadi prinsip ibu-ibu mereka. Entah ini mitos atau celoteh-celoteh yang dibuat-buat oleh nenek-nenek kita agar orang mudah percaya dan mensakralkannya.

Keluarga Rima tiba di rumah Kyle dengan membawa "soup Tempura dan ketupat" sedangkan ibunya Kyle sedang menyiapkan bahan-bahan sate dan ikan bakar dibantu oleh adik perempuan Kyle. Awalnya Rima malas ke acara tersebut karena desakan ibunya, akhirnya Rima berangkat dengan hati yang kurang ikhlas. Hatinya mengomel tak keruan. Sejuta kegelisahan membebaninya. Kalau-kalau Kyle menjahilinya, kalau-kalau Kyle cuek padanya, kalau-kalau Kyle mengajaknya perang mulut lagi ataukah kalau-kalau Kyle ingin mengakhiri perselisihan mereka (bisa saja kan, apa yang tidak mungkin di zaman ini).

"Selamat pagi auntie.." sapa Rima kepada ibunya Kyle sambil menyodorkan bawaannya. Ibunya Kyle sangat senang sebab Rima mau juga datang ke acara tersebut. Di mata ibu Kyle sosok Rima yang dia idam-idamkan buat jadi pasangan anaknya sebab Rima selain parasnya cantik, manis, putih, tinggi dan murah senyum serta santun bahasanya, yang jelas "she's a perfect woman", sedangkan pandangan ibu Rima terhadap Kyle juga sama "he's a perfect man" cuma sayangnya anak mereka yang tiDak cocok pada pola pikir masing-masing.

Kira-kira... apa yang dipikirkan oleh ayah mereka dalam perjodohan ini??? Respon positifkah atau negatif yang mereka berikan??? yang jelas mereka berdua hanya mengikuti alur ceritanya. Jika para ibu-ibu membutuhkan solusi dari masalah yang mereka hadapi pastilah para ayah yang memberikan solusi yang bijaksana dan berbobot.

Akhirnya Kyle keluar juga dari sarangnya. Ibunya sudah dari tadi mondar-mandir memanggilnya, dengan malasnya Kyle pun melangkahkan kakinya menuju halaman belakang. Dalam hati Kyle bertanya-tanya siasat apalagi yang akan dilakukan oleh ibu-ibu mereka.

Akibat perasaan mereka masing-masing yang kurang bersahabat, sesuatu terjadi.Insiden yang membuat mereka akhirnya berdamai. Perubahan kebencian menjadi persahabatan, entah itu dibuat-buat ataukah "pure" terjadi begitu saja atau mungkin hidayah yang turun dari langit berupa "Saus Tomat" sehingga mereka merelakan perselisihan-perselisihan mereka sebelumnya.

Perdamaian mereka diawali dengan pertengkaran kecil memperebutkan saus tomat buat satenya. Kyle mengambil saus tomat yang pertama kalinya tetapi Rima tidak mau kalah dan merampasnya, saat hape Rima berdering pegangan yang tadinya erat akhirnya regang seketika sehingga Kyle yang memegang erat saus tomat tersebut akhirnya kecebur kedalam kolam renangnya sendiri sedalam 2 setengah meter, belum lagi Kyle masih belajar berenang. Sempat juga Kyle kena ledekan dari Rima gara-gara terjun bebas kedalam kolam dan pura-pura minta tolong. Orang-orang yang melihat Kyle pura-pura mengalihkan pandangannya. Ada yang sibuk dengan urusannya masing-masing, ada juga yang asik mengobrol, dan ada pula yang pura-pura pergi. Kyle kehabisan nafas di dasar kolam sedangkan Rima sibuk meminta bantuan tapi tak satupun orang yang bergeming.

Rima merasa iba dan langsung terjun kedalam kolam dan menolong Kyle yang sudah pingsan. Ditariknya ke tepi kolam dan diangkatnya kemudian diberi pertolongan pertama. Dadanya ditekan-tekan agar memberikan respon gerakan tetapi belum juga bereaksi. Satu-satunya cara yang harus dilakukan adalah memberikan nafas buatan "mouth to mouth". Tentunya Rima merasa canggung sebab yang diberikan nafas buatan adalah musuh besarnya. Dilema pun terjadi antara menolong dan menonton orang yang sedang sekarat. Rima pun merasa bersalah sebab kecelakaan ini juga sebagian ulahnya.

Sesaat ingin memberikan nafas buatan kepada Kyle, ia pun ragu. Dipandanginya orang-orang disekelilingnya kemudian dipandangi pula wajah Kyle. Wajah Kyle nampak pucat dan dingin, dengan rasa percaya diri, Rima akhirnya memberikan nafas buatan kepada Kyle. Berulang-ulang dia lakukan hingga kyle mengeluarkan air dari dalam mulutnya yang dia minum saat tenggelam tadi, lalu membalikkan dirinya ke samping hingga sepenuhnya tersadar. Rima hanya terdiam dan terpaku.

Pertama dari beberapa insiden perselisihan mereka, baru kali ini juga dia mampu menumbuhkan keberaniannya untuk menolong Kyle. Entah itu keluar dari kebesaran hatinya untuk menolong Kyle yang sedang bahaya ataukah saatnya untuk mengakhiri perselisihan mereka.

Sebenci-bencinya seseorang pastinya akan berbalik arah. Benci akhirnya jadi persahabatan atau percintaan, itu yang dirasakan Kyle dan Rima. Perselisihan kecil menjadi besar, perselisihan besar didiamkan begitu saja tanpa ada pemecahan hingga akhirnya berlarut-larut. Saat insiden saus tomat yang mengakibatkan Kyle kecebur di kolam renangnya hingga dia sampai tak sadarkan diri. Akhirnya mereka sadar kalau kebencian itu mampu membawa hati mereka bersatu.

Harapan kedua orang tua mereka pun terealisasi terutama ibu-ibu mereka meskipun hanya rencana kecil tetapi kejadian-kejadian alamiah itulah yang mengetuk pintu hati mereka bahwa kebencian yang berlarut-larut akan membawa dampak buruk untuk bisa disadari meskipun nantinya datang terlambat. Moment itu juga ternyata diabadikan oleh ibu Kyle. Rima dan Kyle yang sudah berdamai justru sibuk memikirkan ciuman pertamanya. Ciuman yang lahir dari ketidak sengajaan, desakan naluri dan rasa iba hingga akhirnya berujung dipernikahan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar